“Maka apabila Aku Telah menyempurnakan
kejadiannya, dan Telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah
kamu kepadanya dengan bersujud” (QS : Al-Hijr, ayat 29)
Ketika ruh diperintah agar masuk
kedalam patung Adam, ruh pun enggan untuk masuk, melainkan hanya berputar-putar
menelilingi patung adam yang sudah mengeras seperti batu. Kelakuan ruh itu
disaksikan oleh para malaikat termasuk malaikat Jibril, Mikail, Isrofil dan
Izrail, kemudian Allah Swt memerintahkan Malaikat Izrail untuk memaksa ruh itu
agar masuk kedalam patung Adam, dalam keadaan terpaksa ruh pun perlahan-lahan
akhirnya masuk kedalam tubuh kasar Adam. Dari titik masuk hingga sampai batas
kepala Adam saja itu membutuhkan waktu 200 tahun lamanya.
Dahulu Izrail yang ditugaskan
oleh Allah Swt untuk mengambil tanah, saat ini kembali Allah Swt memerintahkan
kepada Izrail untuk memaksa ruh itu masuk, kelak bila saatnya tiba maka Izrail
pula yang akan diperintahkan oleh Allah Swt untuk mencabut ruh itu dari tubuh
Adam. Didalam kepala Adam ruh itu meresap maka terjadilah otak dan tersusunlah
urat-urat syarafnya dengan sempurna dan peristiwa ini berlangsung selama 200
tahun, seketika itu pula matanya terbuka dan ia pun melirik kekiri dan kekanan,
dilihatnya para malaikat sedang menonton kejadiannya, juga ia melihat keatas
dan kebawah ketika itu dilihatlah olehnya bahwa sebagian badannya masih
merupakan tanah keras, telinganya pun mendengar para malaikat sedang bertasbih
memuji kebesaran Allah.
Ruh terus bergerak, ketika sampai
di batas hidung ia pun bersim serta mulutnya terbuka dan menyebut “Al-Hamdulillah”
ucapan inilah yang pertama kali Adam ucapkan kehadirat Allah Swt.
Allah Swt pun berkata : “Yarhamukallah”
(semoga engkau diberi rahmat Allah”). Oleh karna itu ketika bersim disunnahkan
mengucap Al-Hamdulillah dan bagi yang mendengarnya sunnah menjawab dengan
Yarhamukallah.
Ruh terus turun kebawah dan
ketika sampai didada, tiba-tiba Adam ingin bangun padahal sebagian tubuhnya
masih berupa tanah keras, akibat perbuatan ini Allah Swt berkata
“Dan manusia mendoa untuk
kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. dan adalah manusia bersifat
tergesa-gesa”. (QS : Al- Israa, ayat 11)
Ruh terus turun dan ketika sampai
diperut maka tersusunlah isi perut Adam dengan sempurna, seketika itu Adampun
merasa lapar, ruh terus turun perlahan-lahan dan meresap keseluruh tubuh Adam
hingga akhirnya ruh sempurna memasuki tubuh Adam.
Menurut riwayat, ketika di syurga
kulit Adam sangat bagus sekali tidak seperti kita sekarang ini oleh karna Adam
ingkar janji maka diturunkanlah Adam dari Syurga ke muka bumi ini bersamaan
dengan terjadinya perubahan pada kulitnya, hanya pada bagian kuku Adam yang
tidak mengalami perubahan dan itu berlaku hingga sampai sekarang ini.
Keterangan lain juga menyebutkan
bahwa nabi Adam. As mendapat julukan “Abul Basyar” (Bapak dari sekalian jasad
manusia) sedangkan nabi Muhammad Saw mendapatkan julukan “Abul Arwah” (Bapak
dari sekalian ruh).
Keterangan-keterangan tentang
proses penciptaan Adam, pernikahan Adam dengan Sitti Hawa sampai peristiwa
turunnya Adam dan sitti Hawa kemuka bumi silahkan dirujuk pada Al-Qur’an,
beberapa diantaranya adalah Sbb :
“Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (QS ar-Ruum, ayat 21)
(12) Allah berfirman: "Apakah
yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?"
menjawab Iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api
sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". (13) Allah berfirman: "Turunlah
kamu dari surga itu; Karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya,
Maka keluarlah, Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina". (14)
Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka
dibangkitkan". (15) Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk
mereka yang diberi tangguh." (16) Iblis menjawab: "Karena Engkau
Telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi)
mereka dari jalan Engkau yang lurus,
(17) Kemudian saya akan
mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri
mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). (QS al-A’raaf, ayat 12 s/d 17)
“(dan Allah berfirman): "Hai
Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu
berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua
mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang
zalim." (QS al-A’raaf, ayat 19)
“Maka syaitan membujuk keduanya
(untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. tatkala keduanya Telah merasai buah
kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya
menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka:
"Bukankah Aku Telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku
katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi
kamu berdua?".
(QS al-‘Araaf, ayat 22)
“Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”.
“Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”.
(QS al-Hujaraat, ayat 13)
“Allah berfirman: "Turunlah
kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. dan
kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di
muka bumi sampai waktu yang Telah ditentukan". (QS al-‘Araaf, ayat 24)
Menurut riwayat, Nabi Adam. As,
diturunkan pada waktu itu bulan Muharram tanggal 10 malam hari, begitu pula
Sitti Hawa. Oleh Jibril nabi Adam. As diturunkan dibukit Ruhun di Surandib
(pulau Sailan), sedangkan Sitti Hawa diturunkan di Jeddah. Juga diriwayatkan sejak mereka
diturunkan dari syurga, hampir 100 tahun, mereka tidak dipertemukan sampai
Allah kembali memerintahkan Malaikat Jibril untuk turun kebumi dan menyampaikan
perintah Allah agar nabi Adam. As melakukan ibadah haji, yakni Thawaf 7 kali, bertaubat
kepada Allah yang pada akhirnya Allah Swt pun mengampuni dosa mereka.
Atas petunjuk dan arahan malaikat
Jibril, nabi Adam. As melakukan perjalanan jauh, yaitu ke Jeddah untuk menemui
Sitti Hawa, setelah berbulan-bulan nabi Adam. As berjalan akhirnya mereka
berdua bertemu di Padang Arafah (mengenal kembali).
Nabi Adam. As menceritakan kepada
Sitti Hawa, bahwa Allah Swt melalui malaikat Jibril mewajibkan mereka untuk
melaksanakan thawaf, yaitu mengelilingi Hajar Aswad sebanyak 7 kali dan mendirikan
tempat ibadah. Allah memerintahkan malaikat Jibril untuk mengambil batu hitam
di syurga yang nantinya akan dipergunakan untuk mendirikan Ka’bah.
Dengan bantuan para malaikat,
Adam dan Hawa kemudian membangun tempat ibadah dan masjid yang bernama “Baitul
Ma’mur”, yang ditengahnya diletakkan Hajarul Aswad.
Adam dan Hawa thawaf sambil
mengucap :
“Yaa Tuhan kami. Kami telah
menjalimi diri kami sendiri, andaikan Engkau tidak mengampuni kami dan tidak
mengasihi kami, niscaya kami menjadi orang yang rugi”.
Diceritakan pula dalam riwayat
tersebut bahwa itulah masjid pertama yang didirikan dizaman nabi Adam. As
(Baitul Ma’mur) yang ketika pada masa nabi Nuh. As, masjid tersebut terkena
serangan angin taufan sehingga dipindah kelangit ketujuh dan dijadikan qiblat
ibadahnya para malaikat. Ketika Rosulullah Saw melaksanakan mi’raj, beliau
sempat menjadi imam para malaikat ketika sholat dimesjid tersebut. Pertemuan antara nabi Adam dan
Sitti Hawa tersebutlah yang menyebabkan keturunan-keturunan dan menyebar keseluruh
penjuru mata angin, bersuku-suku, berkaum-kaum dan berbangsa-bangsa hingga
kini.
Allah Swt, berfirman :
“Hai manusia, sesungguhnya kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi maha Mengenal”. (QS, al-Hujaraat : 13).
0 Response to "Masuknya Ruh kedalam tubuh Adam"
Posting Komentar