Isro Mi'raj dan perihal Perintah Sholat

Apakah perintah sholat baru ada setelah Nabi Muhammad Saw “Isra wal Mi’raj”

Sebagaimana telah sama-sama kita ketahui bahwa, Al-Qur’an diturunkan secara bertahap dalam kurun waktu lebih kurang 23 tahun, termasuk surah Al-Isra, yang diturunkan di Mekkah,
Ayat pertama surah ini menginformasikan tentang Isra Nabi Saw. Dalam Hadits yang diceritakan oleh Malik bin Sa’sa’ah.ra, Nabi Saw menyatakan bahwa Beliau Isra dan menerima perintah sholat lima kali sehari semalam.
(HR. Bukhari Vol 4, nomor hadits 429, juga HR Bukhari yang diceritakan oleh Anas bin Malik, nomor hadits 221, jilid 1, tentang sholat)

Jika berpedoman pada hadits diatas, berarti sebelum peristiwa Isra wal Mi’raj, perintah mendirikan sholat belum ada. Ummat sebelum peristiwa Isra wal Mi’raj tidak ada kewajiban melaksanakan sholat lima kali dalam sehari semalam.

Dengan tersebarnya perintah mendirikan sholat pada beberapa surah/ayat, sedangkan surah diturunkan secara berangsur-angsur dalam rentang waktu yang cukup lama, bisakah terjadi sebelum Isra wal Mi’raj, perintah sholat sebagian sudah ada? Atau perintah sholat sudah ada sejak zaman Nabi-nabi sebelumnya, sebagaimana halnya shiam dan Qurban. Kalau begitu perintah mendirikan sholat sebagaimana tertuang didalam Al-Qur’an itu merupakan pengulangan saja atau hadits yang menceritakan Nabi Muhammad Saw menerima perintah sholat saat Isra wal Mi’raj itu lemah statusnya.
Sebab, pada ayat pertama surah Al-Isra, tidak ada penjelasan bahwa Nabi Muhammad Saw menerima perintah sholat. Yang ada hanya perintah untuk mendirikan sholat, dari tergelincirnya matahari hingga malam telah gelap
“Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula sholat) subuh, sesungguhnya sholat subuh itu disaksikan (oleh Malaikat)”
(QS. Al-Isra 78)

Juga perintah melaksanakan sholat tahajjud pada sebagian malam

“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ketempat yang terpuji”
(QS. Al-Isra 79)

Sampai pada ayat terakhir tidak dijumpai firman, bahwa Nabi Muhammad Saw menerima perintah sholat ketika Isra Mi’raj tersebut.
Surah An-Najm (Bintang-bintang) yang terdiri dari 62 ayat yang merupakan penjelasan Surah Al-Isra, ayat 1, juga tidak menginformasikan.

Ayat 1 – 18 Surah An-Najm, hanya menjelaskan tentang kebenaran Isra Nabi Muhammad Saw. Bahwa apa yang diceritakan Nabi Muhammad Saw tentang isra beliau adalah benar, Beliau tidak keliru, tidak berbohong dan tidak salah, apa yang beliau ceritakan itu adalah wahyu, bukan ucapan atau rekayasa beliau.
Difirmankan dalam surah An-Najm, ayat 2, 3 dan 4

“Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula Keliru”
(QS, An-Najm, 2)

“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya”
(QS. An Najm, 3)

“Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)”
(QS. An-Najm, 4)

Nabi Muhammad Saw Isra adalah benar, Tetapi beliau menerima perintah sholat pada saat isra, masih perlu penjelasan lebih lanjut. Karena sebelum era Nabi Muhammad Saw, perintah sholat sudah ada.

Dizaman Nabi Icrahim As, dalam surah Al-Ambiya, ayat 72 dan 73 Allah berfirman :

“Dan Kami telah memberikan kepadanya (Ibrahim) Ishak dan Ya’qub, sebagai suatu anugerah (dari pada Kami) dan masing-masingnya Kami jadikan orang-orang yang saleh”
(QS. Al-Ambiya. 72)

“Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah”
(QS. Al-Ambiya. 73)

Begitu pula pada masa Nabi Luqman As, Allah Swt berfirman :

“Hai anakku, dirikanlah sholat dan serulah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”
(QS. Luqman. 17)

Juga diera Nabi Musa As, Allah Swt berfirman :

“Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu)”
(QS. Thaha. 13)

“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang Haq) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah sholat untuk mengingat Aku”
(QS. Thaha. 14)

Pada era masa Nabi Isa, As, Allah Swt juga berfirman :

“Berkata Isa : Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi”
(QS. Maryam 30)

“Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) sholat dan (menunaikan) Zakat selama aku hidup”
(QS. Maryam 31)

Demikian kajian tentang “Apakah perintah sholat baru ada setelah Nabi Muhammad Saw “Isra wal Mi’raj”

Kesemuanya ini merupakan bukti bahwa agama wahyu itu bersumber dari satu, yaitu Allah Swt, walaupun diturunkan pada Nabi yang berbeda sampai kepada Nabi Muhammad Saw

Wawllahu ‘a’lamu bis sawab

0 Response to "Isro Mi'raj dan perihal Perintah Sholat"

Posting Komentar

wdcfawqafwef